Monday, 22 February 2016

aluk todolo

Aluk Todolo


budaya aluk todolo
Aluk Todolo atau Alukta adalah aturan tata hidup yang telah dimiliki sejak dahulu oleh masyarakat Suku mamasa, Sulawesi barat. Aturan tata hidup tersebut berkenaan dengan sistem pemerintahan, sistem kemasyarakatan, dan sistem kepercayaan.
     Dalam hal keyakinan, penduduk Suku Mamasa percaya kepada satu Dewa yang tunggal. Dewa yang tunggal itu disebut dengan istilah Puang Matua (Tuhan yang maha mulia). Meski begitu, penganut Aluk Todolo relatif terbuka terhadap modernisasi dan dunia luar. Mereka meyakini, aturan yang dibuat leluhurnya akan memberikan rasa aman, mendamaikan, menyejahterakan, serta memberi kemakmuran warga.

Penganut Aluk Todolo menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran. Mereka begitu tegas menerapkan aturan leluhur. Berani melanggar berarti bakal menyengsarakan warga dusun, misalnya mendatangkan petaka gagal panen. Semua kesalahan dan kecurangan berhadapan dengan hukum dan hal itu berlaku bagi semua, termasuk keluarga dekat, saudara jauh, atau pendatang.
Dalam mitos Mamasa, leluhur orang Mamasa datang dari surga dengan menggunakan tangga yang kemudian digunakan oleh suku Mamasa sebagai cara berhubungan dengan Puang Matua, dewa pencipta. Alam semesta, menurut kepercayaan Aluk Todolo, dibagi menjadi dunia atas (surga) dunia manusia (bumi), dan dunia bawah. Pada awalnya, surga dan bumi menikah dan menghasilkan kegelapan, pemisah, dan kemudian muncul cahaya.

 yang dianggap sebagai pemegang kekuasaan di bumi yang kata-kata dan tindakannya harus dipegang baik dalam kehidupan pertanian maupun dalam upacara pemakaman.
Kepercayaan Aluk Todolo bukan hanya sistem keyakinan, tetapi juga merupakan gabungan dari hukum, agama, dan kebiasaaan. Aluk Todolo mengatur kehidupan bermasyarakat, praktik pertanian, dan ritual keagamaan. Tata cara Aluk Todolo bisa berbeda antara satu desa dengan desa lainnya. Satu hukum yang umum adalah peraturan bahwa ritual kematian dan kehidupan harus dipisahkan. Suku Mamasa percaya bahwa ritual kematian akan menghancurkan jenazah jika pelaksanaannya digabung dengan ritual kehidupan. Kedua ritual tersebut sama pentingnya.
Aluk Todolo pernah menjadi tali pengikat masyarakat Mamasa yang begitu kuat, bahkan menjadi landasan kesatuan  yang sangat kokoh sehingga kemanapun orang Mamasa pergi akan selalu ingat kampung halaman, dan rindu untuk kembali kesana. Ikatan batin yang  begitu kokoh tentu saja antara lain adalah buah-buah dari tempaan Aluk Todolo itu. Karena itu kita patut prihatin bila aluk todolo itu kini nyaris lenyap diterpa arus dunia modern. Maka mari kita pikirkan bersama warisan leluhur yang begitu berharga ini.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : aluk todolo

  • Lahirnya Kabupaten Mamasav\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Perjalanan panjang terbe ...
  • Sejarah Suku mamasa Rumah adat suku mamasa Suku Mamasa, adalah suatu komunitas masyarakat asli yang berada di kabupaten Mamasa di provinsi Sulawesi Barat. Masyarakat suku Mamasa terseb ...
  • PITU ULUNNA SALU KARUA BABA'NA MINANGA SEJARAH PITU ULUNNA SALU KARUA BABA'NA MINANGA Wilaya pitu ulunna salu  SEBELUM wilayah Pitu Ulunna Salu Karua Ba'bana Minanga dikuasai Kolonial Belanda tahun ...
  • Siapa orang Mamasa pertama yang masuk Kristen? Dia adalah seorang anak Kepala Distrik dan Kepala Adat Tawalian, namanya Pdt.Sem Bombong. Dia secara sadar dan terpanggil, dan memberikan contoh kepada masyara ...
  • Mayat berjalan di Mamasa  Mayat berjalan di Mamasa Tak seberapa mudah melacak kebenaran cerita tentang mayat berjalan ini. Di kawasan Mamasa sendiri, cerita semacam itu hanya diomongkan ...

0 komentar:

Post a Comment