Ekonomi dan Politik MATENG
Bila dibandingkan dengan dua kabupaten hasil pemekaran lainnya – Kab. Mamasa pemekaran dari Polewali Mandar dan Mamuju Utara, pemekaran dari Kab. Mamuju, Mamuju Tengah (Mateng) kelihatan lebih potensil di bidang ekonomi dan dalam percaturan politik di Sulawesi Barat. Di bidang ekonomi, Selain Topoyo sebagai setra perdagangan hasil bumi yang cukup ramai di Sulbar, Mateng juga memiliki Karossa sebagai bagian penting dalam perdagangan hasil bumi di Sulbar. Mateng juga merupakan penghasil sawit yang terbesar di Sulawesi Barat, dimana sejumlah anak perusahaan PT. Astra Group ada di sana. Selain, sawit, Mateng juga dikenal sebagai centra tanaman kakao, khususnya di Kecamatan Karossa. Selain tanaman industri, Mateng juga dikenal memiliki potensi yang besar untuk buah-buahan seperti jeruk manis, rambutan dan durian. Juga untuk tanaman pangan seperti padi, Mateng tidak kalah potensinya dibandingkan dengan Kabupaten Polewali Mandar Detail Mamuju Tengah, salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Mamuju yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI. Dibentuk berdasarkan UU No. 4 tahun 2013, Jumlah penduduk, 105.495 jiwa dengan luas wilayah 3.014, 37 km², terdiri dari 5 kecamatan, 56 desa/kelurahan. Pembagian administratif Kabupaten Mamuju Tengah dibagi menjadi 5 kecamatan, antara lain: Kecamatan Pangale, Budong-Budong, Tobadak, Topoyo dan Kecamatan Karossa. Bila dilihat dari jumlah penduduk yang hanya diatas 100 ribu lebih, paling kecil dibandingkan dengan lima kabupaten lainnya, Kab. Mamuju, Polewali Mandar, Majene, Mamasa dan Kab. Mamuju Utara.
![]() |
kelapa sawit |
Namun dalam percaturan politik, Mateng memiliki arti penting di Sulawesi Barat. Mengingat kabupaten ini adalah daerah rantauan bagi warga Sulbar dari lima kabupaten lainnya, tidak terkecuali warga Sulawesi Selatan, provinsi induk Sulbar, banyak merantau ke Mateng. Hingga daerah ini memiliki suku bangsa yang heterogen. Kondisi ini membuat Mateng, bisa memili difusi kuat pada lima kabupaten lain di Sulbar. Makanya, Mateng memiliki nilai politis yang penting bagi Sulbar, apalagi menjelang 2014 yang akan datang. tentu berkeinginan agar Mateng tetap include dalam lingkaran politiknya, sebagaimana lazimnya dalam percaturan politik dewasa ini. dan setelah dilantiknya Bupati dan Wakil Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).yang di tangani oleh H.Aras Tammauni(bupati)dan Drs.Muh Amin Jasa.MM.(wakil Bupati) seperti apa Mateng nantinya, baik dari sisi ekonomi maupun politik.
Sekian artikel ini semoga bermanfaat.Terima kasih
tolong di share!!!!
Sekian artikel ini semoga bermanfaat.Terima kasih
tolong di share!!!!
Mateng kaya akan potensi alam (SDA) namun miskin dalam Sumber Daya Manusianya (SDM). Dikarenakan praktik2 feodal masih berakar di mateng. Tanaman sawit hanya menjadi sokongan terhadap pembodohan masyarakat dan memperkaya yang sdh berkuasa membuat mereka semakin kaya. Lahan2 masyarakat dirampas atas nama negara kemudian diambil alih untuk lahan sawit. Dari segi strutural Pemerintahan semua adalah keluarga dari Aras Tammauni tdk perduli orang tersebut punya kapasitas dan kapabilitas.
ReplyDelete