Wednesday, 24 February 2016

mamuju

      Suku Mamuju mendiami tanah-tanah pesisir di tepi pantai timur Sulawesi dan lereng-lereng pegunungan di Kabupaten Mamuju, dari batas sebelah selatan kabupaten ini sampai mulut sungai Budong-Budong. Daerah pedalaman suku ini dialiri oleh beberapa sungai seperti sungai Hua, Karamu, Lumu, Budung-budung. Bahasa mereka adalah bahasa Mamuju, yang memiliki 9 dialek.
SOSIAL BUDAYA
http://budayasulbar.blogspot.co.id/
rumah adat suku mamuju
     Mata pencaharian utama mereka bercocok tanam dan menangkap ikan. Mereka mengusahakan perkebunan kopra secara kecil-kecilan, juga perkebunan coklat, cengkeh, serta menanam jagung dan singkong di sepanjang garis pesisir. Mereka juga memelihara ternak. Hasil hutan mereka adalah kayu hitam. Di kota, orang Mamuju bekerja sebagai guru dan perawat.
Rumah-rumah suku Mamuju di pedesaan berstruktur sederhana, dindingnya kebanyakan terbuat dari anyaman bambu, dan beratap daun. Rumah-rumah itu dibangun di atas tiang-tiang.
Suku Mamuju hidup damai dengan tetangga-tetangga, yang mereka anggap sebagai saudara sendiri. Mereka sering bekerja sama misalnya dalam membangun rumah, mempersiapkan perayaan-perayaan, mengeringkan kopra, dll. Orang Mamuju memperlakukan orang-orang asing sebagai raja, tetapi akan timbul konflik jika harga diri mereka dipermalukan. Banyak gadis dan wanita memakai anting-anting emas untuk menunjukkan bahwa mereka tidak miskin. Laki-laki dan wanita tidak pernah berkumpul. Bila mereka menangkap ikan, laki-laki naik perahu, sedang wanitanya tinggal di pantai.
Suku Mamuju memiliki beberapa macam pemimpin. Ada yang seperti dukun, yang mencari hari baik untuk melakukan bermacam-macam hal, seperti misalnya melangsungkan pernikahan. Mereka juga memiliki pemimpin agama dan pemimpin yang dipilih oleh pemerintah. Pemimpin agama mempunyai pengaruh yang paling besar. Pemimpin dari pemerintah hanya berpengaruh bila masyarakat beranggapan dia adalah pemimpin yang baik. Kepemimpinan di suku Mamuju selalu dipengang kaum pria.
Struktur politik suku Mamuju seperti piramid, satu pemimpin untuk seluruh propinsi, satu pemimpin untuk kabupaten, satu untuk kota, dsb. Pada jaman dahulu ada raja, hakim dan tua-tua. Mereka memiliki 3 kelas dalam masyarakat : pemimpin/pemerintah, kelas menengah, dan orang biasa.
Orang Mamuju mempunyai peraturan-peraturan sendiri. Sebagai hukuman, seseorang diharuskan membayar dengan binatang, misalnya seekor lembu. Pertemuan-pertemuan penting untuk memberikan informasi biasanya diadakan di mesjid.
Pernikahan di kalangan suku Mamuju dilakukan atas pilihan sendiri. Para gadis menikah pada usia 16-17 tahun, sedang laki-laki pada usia 18-20 tahun. Mereka menyukai banyak anak, lazimnya 5-6 anak dalam satu keluarga.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Mamuju, hampir semuanya pemeluk agama Islam. Namun tidak banyak wanita yang mengenakan kerudung. Hampir di setiap desa terdapat mesjid. Masih nampak pengaruh animisme dalam kehidupan mereka, seperti : ketakutan mereka terhadap hantu, atau suara burung-burang tertentu yang mereka anggap hantu atau roh-roh.
KEBUTUHAN
Penyuluhan kesehatan dan penyuluhan gizi sangat dibutuhkan suku Mamuju untuk mengubah pola hidup mereka yang kurang bersih dan kurang bergizi (banyak anak kekurangan gizi; angka kematian anak-anak cukup tinggi). Penyakit malaria juga berjangkit di sini. Orang Mamuju memiliki sikap positif terhadap pendidikan, namun faktor ekonomi menjadi penghambat. Oleh karenanya dibutuhkan usaha-usaha meningkatkan maupun memasarkan hasil-hasil perkebunan mereka yang sebenarnya secara ekonomis bernilai tinggi. Mereka juga perlu diperlengkapi dengan ketrampilan untuk mengolah kekayaaan alam yang melimpah ruah baik berupa bahan pangan maupun bahan industri.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Mamuju, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Mamuju
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Mamuju yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : mamuju

  • Mamuju TengahEkonomi dan Politik MATENG      kelapa sawit  Bila dibandingkan dengan dua kabupaten hasil pemekaran lainnya – Kab. Mamasa pemekaran dari Polewa ...

0 komentar:

Post a Comment